Arabesque
الأحد، ٨ نوفمبر ٢٠٠٩
Pada layar dari sebuah kamar di sepanjang atap presentasi menyoroti kemegahan peradaban Arab Islam, dan di kamar sebelahnya menampilkan produk-produk populer, buku dan karya seni yang menggambarkan bakat para penulis, senima dan produsen Arab. Di tempat lain sejumlah penulis Arab dan peneliti dari berbagai bidang berpartisipasi dalam seminar untuk membicarakan fenomena budaya kontemporer Arab dan menyoroti aspek produktif lainnya dalam percaturan era kekinian.
Itulah cara utama gelar budaya oleh Kennedy Center di Washington DC, selama hampir satu bulan di bawah judul "Arabesque" (seni Arab) sebagaimana di tulis oleh Sa’ad Albazighi dalam koran Alriyadh 18-03-2009. Acara tersebut melibatkan beberapa nama-nama penting dari perkumpulan penulis dan peneliti, baik mereka dari orang Arab yang hidup di negara asal atau ekspatriat seperti: Bennis Mohammed (Maroko), Gamal Al-Ghitani, Shunillah Ibrahim (Mesir), Qassim Haddad (Bahrain), Soueif (Mesir / Inggris), Feryal Ghazul (Irak / Mesir), Dhiyauddin al-Azzawi (Irak / Jerman), Khaled Al-Mutawa (Libiya/ USA). Tokoh-tokoh tersebut hanya beberapa nama yang datang memenuhi undangan dari Kennedy untuk Pusat Seni dan Budaya di Washington, dan kemudian menyadari bahwa jumlah total tamu -termasuk anggota band dan tim lainnya- adalah mencapai 800 undangan.