Photobucket

Etos kerja PNS STAIN Malang (penelitian Kompetitip LEMLIT STAIN Malang tahun 2003).

الأربعاء، ١٩ ربيع الآخر ١٤٣٠ هـ

Etos kerja PNS STAIN Malang (penelitian Kompetitip LEMLIT STAIN Malang tahun 2003).
Oleh : Miftahul Huda



Abstrak

Kata Kunci

1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan
2. Metode Penelitian

d. Telaah Pustaka
Pegawai Negeri Sipil adalah setiap warga negara republik Indonesia yang telah lmemnuhi syarat yang ditentukan diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri atau diserahi tugas-tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-ungdangan yang berlaku ( Sudiman, 2000: 6 ).
Pegawai Negeri terdiri dari : Pegawai Negeri Sipil, anggota tentara nasional Indonesia, dan anggota kepolisian Negerara Republik Indonesia. Pegawai negeri sipil dimaksud ini juga terbagi dalam Pegawai Negeri Sipil pusat dan Pegawai Negeri Sipil daerah. Disamping Pegawai Negeri Sipil seperti diatas, pejabat yang berwenang dapat mengangkat pegawai tidak tetap (baca dosen tidak tetap/ luarbiasa).
Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan.
Dalam kedudukan dan tugas tersebut, Pegawai Negeri harus netral dari pengaruh semua golongan dan paratai politik serta diskriminatig dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Maka untuk menjamin netralitas dimaksud, Pegawai Negeri dilarang menjadi anggota dan atau pengurus partai politik ( Sudiman, 2000: 6).
Setiap Pegawai Negeri wajib setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, negera dan Pemerintah, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggung jawab, serta wajib menyimpan rahasia jabatan.
Setiap Pegawai Negeri juga berhak memperoleh gaji yang adil dan layak sesuai dengan beban pekerjaan dan tanggung jawabnya, cuti, perawatan bagi yang ditimpa oleh sesuatu kecelakaan dalam dan karena menjalankan kwajibannya, tunjangan bagi yang cacat jasmani atau rohani dalam dan karena menjalankan kewajibannya yang mengakibatkan tidak dapat bekerja dalam jabatan apapun, dab berhak pensiun bagi yang telah memenuhi persyaratan. Selain itu setiap Pegawai Negeri yang tewas, keluarganya berhak memperoleh uang duka atas tewas ( Sudiman, 2000: 7 ).
Etos kerja merupakan salah satu faktor untuk mencapai keberhasilan yang maksimum dalam dunia kerja baik itu dilembaga pemerintah yaitu lembaga yang dikelola oleh pemerintah maupun lembaga yang dikelola oleh swasta seperti pertamina, telkom, dan badan usaha lainnya. Mengingat pentingnya mengenai masalah etos kerja tersebut didunia pendidikan juga sangat memperhatikan sekali seperti di tingkat pendidikan tinggi Universitas dan akademi sebagai indikasi adanya latihan mengenai kerja, balai latihan kerja dan seminar-seminar dengan mengambil topik etos kerja.
Pengertian mengenai etos kerja ini berasal dari kata Yunani dapat mempunyai arti sebagai suatu yang diyakini, cara berbuat, sikap serta persepsi terhadap nilai kerja. Dari kata ini lahirlah apa yang disebut dengan “ ethic” yaitu pedoman, moral dan prilaku sehingga dengan etik ini dikenalkan istilah etika bisnis yaitu cara atau pedoman perilaku dalam menjalankan usaha dan sebagainya ( Tasmara. T, 1995 h. 25). Kerja merupakan proses fisik maupun mental manusia dalam mencapai tujuannya ( gilmer, 1971). Smith dan Wakleley mengatakan bahwa seseorang didorong untuk beraktivitas karena di berharap bahwa hal ini akan membawa pada keadaan yang lebih memuaskan dari keadaan sebelumnya ( As’ad, 1989 h.2.3 )
Kesan bahwa etos kerja terkait dengan sistem kepercayaan diperoleh karena pengamatan bahwa masyarakat tertentu dengan sistem kepercayaan tertentu memiliki etos kerja lebih baik ( atau lebih buruk ) daripada masyarakat lain yang memiliki kepercayaan lain. Misalnya yang paling terkenal adalah pengamatan Max Weber terhadapa masyarakat protestan aliran Calvinisme, yang kekmudian diangkat menjadi dasar dari apa yang dikenal dengan “ etika protestan”. Para peneliti lain juga melihat gejala yang sama pada masyarakat-masyarakat dengan sistem kepercayaan yang berbeda seperti masyarakat Tokugawa di Jepang ( oleh Robert Bellah ), santri dijawa ( oleh Geertz) dan hindu brahmana di Bali ( juga oleh Geertz ), dan seorang peneliti mengamati hal serupa untuk kaum Ismaili di Afrika Timut.
Kesan bahwa etos kerja terkait dengan tingkat perkembangan ekonomi tertentu, juga merupakan hasil pengamatan terhadap masyarakat tertentu yang etos kerjanya menjadi baik setelah mencapai kemajuan ekonomi tertentu, seperti umumnya negaran-negara Industri baru di Asia Timur, yaitu Korea selatan, Taiwan, Hongkong dan singapura. Kenyataannya bahwa Singapura misalnya menunjukkan peningkatan etos kerja warga negaranya setelah mencapai tingkat perkembangan ekonomi yang cukup tinggi.
Sampai disini, maka diperoleh kesan bahwa kemajuan suatu bangsa atau masyarakat akan mempunyai dampak posistip kepada peningkatan etos kerja para warganya. Demikian pula paham agama juga sangat dominan. Sebab dalam kemajuan suatu bangsa itu tentu langsung atau tidak langsung terbawa serta oleh perkembangan dan kemajuan ilmu. Maka dalam ungkapan yang lebih komprehensip tidak lain ialah kepahaman manusia akan situasi , kondisi dan lingkungan yang terkait dan mempengaruhi kerjanya untuk berhasil atau tidak. Ilmu memfasilitasi kerja dan fasilitas itu pada urutannya mempertinggi motivasi kerja dan memperkuat etos kerja.
3. Hasil penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah, pada Penelitian ini ingin menjawab permasalahan pokok berupa korelasi status PNS terhadap etos kerja dosen PKPBA angkatan 2000. Maka untuk menjawab pertanyaan diatas, penulis mendasarkan pada fakta atau data yang berhasil dikumpulkan dari data angket. Penjelasan dan analisa fakta kuantitatif tersebut lebiih lanjut dapat difahami dari uraian berikut:
Tabel 1: Berapa tahun pengabdian anda sebagai dosen di PKPBA sebelum diangkat menjadi PNS
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
1 3 20 15%
2 11 20 55%
3 2 20 10%
Lebih dari 4 4 20 20%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pengabdian sebagai dosen di PKPBA sebelum diangkat menjadi secara skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori selama 2 tahun ( 11 0rang ), 4:20X100%=20%,katagori lebih dari 4 tahun ( 3 Orang ), 3:20X100%=15%,katagori selama 2 tahun ( 3 Orang ), 2:20X100%=10% katagori selama 3 tahun ( 2 Orang ).
Kesimpulan:
sebagian besar (55%) mereka dosen PNS dulu pernah mengabdi selama 2 tahun di dosen LB PKPBA.
Tabel 2: Bagaimana anda dapat mengajar di PKPBA
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Ada memo khusus 4 20 20%
Melalui seleksi cados PKPBA 11 20 55%
Tanpa seleksi 5 20 25%
Menggantikan teman 0 20 0
Jumlah 20
100%

Keterangan:
untuk awal mulanya mereka para dosen bisa mengajar di dosen LB PKPBA secara skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori Melalui seleksi cados PKPBA ( 11 0rang ), 5:20X100%=25%,katagori tanpa seleksi ( 5 Orang ), 4:20X100%=20% katagori ada memo khusus dari pimpinan ( 4 Orang ).
Kesimpulan:
Sebagian besar (55%) mereka para dosen bisa mengajar di dosen LB PKPBA melalui seleksi.
Tabel 3: Pernahkah anda terlambat datang mengajar di PKPBA ketika masih dosen LB
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Pernah 11 20 55%
Tidak pernah 3 20 15%
Jarang 4 20 20%
sering 2 20 10%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
keterlambatan dosen LB secara skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori pernah ( 11 0rang ), 4:20X100%=20%,katagori jarang ( 4 Orang ), 3:20X100%=15% katagori tidak pernah ( 3 Orang ), dan 2:20X100%=10% dengan katagori sering (2 orang).
Kesimpulan:
Kebanyakan (85%) mereka dosen PNS dulu pernah terlambat ketika menjadi dosen LB.
Tabel 4: Bila jawaban anda pada soal no 3 mungkin pernah/jarang/sering, berapa menitkah keterlambatan itu dari jadwal semestinya
jumlah Abs-
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase tain
5 13 20 65% 1
10 4 20 20%
15 2 20 10%
lebih dari 20 0 20 0
Jumlah 19
95%

Keterangan:
Waktu keterlambatan dosen LB secara skala prioritas 13:20X100%=65% dengan katagori 5 menit( 13 0rang ), 4:20X100%=20%,katagori 10 menit ( 4 Orang ), dan 2:20X100%=10% dengan katagori 15 menit (2 orang, serta terdapat 1 responden abstain.
Kesimpulan:
Kebanyakan (95%) mereka dosen PNS dulu pernah terlambat ketika menjadi dosen LB antara 5 - 15 menit.
Tabel 5: Bila jawaban anda pada soal no 3 mungkin pernah/jarang/sering, kenapa sebabnya
jumlah abs-
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase tain
Fenomena umum 1 20 5% 2
Tidak ada teguran 1 20 5%
Mahasiswa belum siap dikelas 8 20 40%
Rumah jauh 8 20 40%
Jumlah 18
90%

Keterangan:
sebab keterlambatan dosen LB secara skala prioritas 8:20X100%=40% dengan alasan mahasiswa belum siap dikelas (8 0rang), 8:20X100%=40%,katagori alasan rumah jauh ( 8 Orang ), dan 2:20X100%=10% dengan katagori alasan karena fenomena umum dan tidak ada teguran (2 orang, serta terdapat 2 responden abstain.
Kesimpulan:
sebab mahasiswa belum siap dikelas (40%) dan karena rumah jauh (40%) menjadikan mereka dosen PNS dulu pernah terlambat ketika menjadi dosen LB.
Tabel 6: Bagaimana kedisiplinan anda mengajar di PKPBA ketika mejadi PNS
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Tepat waktu 7 20 35%
Tidak tepat waktu 0 20 0
Jarang tepat waktu 0 20 0
Sering tepat waktu 13 20 65%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
kedisiplinan mengajar di PKPBA sebagai dosen PNS secara skala prioritas 13:20X100%=65% dengan katagori Sering tepat waktu (13 0rang), dan 7:20X100%=35%,katagori tepat waktu( 7 Orang ).
Kesimpulan:
sebagian besar mereka dosen PNS mengajar tepat waktu.
Tabel 7: Pernahkah anda membuat persiapan mengajar sebelum masuk kelas ketika dosen LB
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Pernah 10 20 50%
Tidak pernah 0 20 0
Jarang 2 20 10%
sering 8 20 40%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
kesiapan dosen dalam membuat persiapan mengajar sebelum masuk kelas ketika dosen LB dengan skala prioritas 10:20X100%=50% dengan katagori pernah ( 10 0rang ), 8:20X100%=40%,katagori sering ( 8 Orang ),dan 2:20X100%=10% katagori jarang( 2 Orang).
Kesimpulan:
semua dosen PNS ( 100%) dulu pernah membuat persiapan mengajar sebelum masuk kelas ketika dosen LB.
Tabel 8: Pernahkah anda dengan status dosen PNS membuat persiapan mengajar sebelum masuk kelas
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Pernah 7 20 35%
Tidak pernah 0 20 0
Jarang 2 20 10%
sering 11 20 55%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
kesiapan dosen PNS membuat persiapan mengajar sebelum masuk kelas dengan skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori sering ( 11 0rang ), 7:20X100%=35%,katagori pernah ( 7 Orang ), 2:20X100%=10% katagori jarang ( 2 Orang ).
Kesimpulan:
semua dosen PNS ( 100%) pernah membuat persiapan mengajar sebelum masuk kelas.
Tabel 9: Pernahkah anda membuat media pengajaran bahasa arab ketika dosen LB
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Pernah 11 20 55%
Tidak pernah 4 20 20%
Jarang 4 20 20%
sering 1 20 5%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
kesiapan dosen untuk membuat media pengajaran bahasa arab ketika dosen LB secara skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori pernah ( 11 0rang ), 4:20X100%=20%,katagori jarang ( 4 Orang ), 4:20X100%=20% katagori tidak pernah ( 4 Orang ), dan 1:20X100%=5% dengan katagori sering (1 orang ).
Kesimpulan:
80% dosen PNS pernah membuat media pengajaran bahasa arab ketika dulu dosen LB.
Tabel 10: Pernahkah anda dengan status dosen PNS membuat media pengajaran bahasa arab
jumlah Abs-
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase tain
Pernah 11 20 55% 1
Tidak pernah 3 20 15%
Jarang 2 20 10%
sering 3 20 15%
Jumlah 19
95%

Keterangan:
keterlambatan dosen LB secara skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori pernah ( 11 0rang ), 3:20X100%=15% katagori sering ( 3 Orang ), 3:20X100%=15% katagori tidak pernah ( 3 Orang ), dan 2:20X100%=10% dengan katagori jarang ( 2 orang ).
Kesimpulan:
85% mereka dosen PNS pernah membuat media pengajaran bahasa arab.
Tabel 11 : Pernahkah anda menggunakan media pengajaran bahasa arab yang tersedia semisal lab bahasa/ parabola/ tape recorder ketika dosen LB
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Pernah 11 20 55%
Tidak pernah 4 20 20%
Jarang 2 20 10%
sering 3 20 15%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
kemampuan menggunakan media pengajaran bahasa arab yang tersedia semisal lab bahasa/ parabola/ tape recorder ketika dosen LB secara skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori pernah ( 11 0rang ), 3:20X100%=15% katagori sering ( 3 Orang ), 2:20X100%=10% dengan jarang ( 2 orang )dan 4:20X100%=20% dengan tidak pernah ( 4 orang ).
Kesimpulan:
80% dosen PNS pernah menggunakan media pengajaran bahasa arab yang tersedia semisal lab bahasa/ parabola/ tape recorder ketika dosen LB.
Tabel 12 : Pernahkah anda dengan status dosen PNS menggunakan media pengajaran bahasa arab yang tersedia semisal lab bahasa/ parabola/ tape recorder
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Pernah 11 20 55%
Tidak pernah 1 20 5%
Jarang 3 20 15%
sering 5 20 25%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
kemampuan menggunakan media pengajaran bahasa arab yang tersedia semisal lab bahasa/ parabola/ tape recorder ketika dosen PNS secara skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori pernah ( 11 0rang ), 5:20X100%=25% katagori sering ( 5 Orang ), 3:20X100%=15% dengan jarang ( 3 orang )dan 1:20X100%=5% dengan tidak pernah ( 1 orang ).
Kesimpulan:
95% dosen PNS pernah menggunakan media pengajaran bahasa arab yang tersedia semisal lab bahasa/ parabola/ tape recorder.
Tabel 13: Saya tidak bangga dengan status dosen LB
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 6 20 30%
Tidak setuju 6 20 30%
Sangat setuju 1 20 5%
Ragu-ragu 7 20 35%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
kebanggaan sebagai dosen LB secara skala prioritas 7:20X100%=35% dengan katagori ragu-ragu ( 7 0rang ), 6:20X100%=30%,katagori setuju ( 6 Orang ), 6:20X100%=30%,katagori tidak setuju ( 6 Orang ), 1:20X100%=5% katagori sangat setuju (Orang ).
Kesimpulan:
kebanyakan ( 65% ) mereka dosen PNS dulu pernah merasa bangga ketika menjadi dosen LB.
Tabel 14: Saya sangat bangga dengan status PNS
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 9 20 45%
Tidak setuju 4 20 20%
Sangat setuju 4 20 20%
Ragu-ragu 3 20 15%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
kebanggaan sebagai dosen PNS secara skala prioritas 9:20X100%=45% dengan katagori setuju ( 9 0rang ), 4:20X100%=20%,katagori sangat setuju ( 4 Orang ), ), 4:20X100%=20%,katagori tidak setuju ( 4 Orang ), dan 3:20X100%=15%,katagori aragu-ragu ( 3 Orang ).
Kesimpulan:
kebanyakan mereka dosen PNS ( 65% )merasa bangga dengan statusnya.
Tabel 15: Saya tidak pernah merasa aman dari PHK ketika berstatus dosen LB
jumlah abs-
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase tan
Setuju 5 20 25% 2
Tidak setuju 5 20 25%
Sangat setuju 6 20 30%
Ragu-ragu 2 20 10%
Jumlah 18
90%

Keterangan:
rasa aman dosen LB dari PHK secara skala prioritas 6:20X100%=30% dengan katagori sangat setuju ( 6 0rang ), 5:20X100%=25%,katagori setuju ( 5 Orang ), 2:20X100%=10%,katagori ragu-ragu( 2 Orang ), 1:20X100%=5% katagori sangat setuju (Orang )serta 10 % abstain ( 2 orang ).
Kesimpulan:
kebanyakan mereka dosen PNS ( 55% ) tidak merasa aman dari PHK ketika menjadi dosen LB.
Tabel 16: Saya merasa aman dari PHK dengan status dosen PNS
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 13 20 65%
Tidak setuju 4 20 20%
Sangat setuju 2 20 10%
Ragu-ragu 1 20 5%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
rasa aman dosen PNS dari PHK secara skala prioritas 13:20X100%=65% dengan setuju ( 13 0rang ), 2:20X100%=10%,katagori sangat setuju ( 2 Orang ), 4:20X100%=20%,katagori tidak setuju( 4 Orang ), 1:20X100%=5% katagori ragu-ragu ( 1 Orang ).
Kesimpulan:
kebanyakan mereka dosen PNS ( 75% ) merasa aman dari PHK.
Tabel 17: Saya lebih semangat mengajar dengan status dosen PNS
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 16 20 80%
Tidak setuju 1 20 5%
Sangat setuju 2 20 10%
Ragu-ragu 1 20 5%
Jumlah 20
100%
Keterangan:
lebih semangat mengajar dengan status PNS secara skala prioritas 16:20X100%=80% dengan katagori setuju (16 0rang ), 2:20X100%=10% katagori sangat setuju ( 2 Orang ), 1:20X100%=5% katagori tidak setuju ( 1 Orang ) dan :20X100%=5% katagori ragu-ragu ( 1 Orang ).
Kesimpulan:
kebanyakan mereka ( 90% )lebih semangat mengajar dengan status dosen PNS.
Tabel 18: Dengan berstatus dosen PNS, maka saya tidak harus mengajar di PKPBA saja
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 15 20 75%
Tidak setuju 1 20 5%
Sangat setuju 4 20 20%
Ragu-ragu 0 20 0
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pendapat mereka tentang PNS tidak harus mengajar di PKPBA saja secara skala prioritas 15:20X100%=75% dengan katagori setuju ( 15 0rang ), 4:20X100%=20%,katagori sangat setuju ( 4 Orang ), dan 1:20X100%=5%,katagori tidak setuju.
Kesimpulan:
kebanyakan mereka dosen PNS ( 95 ) setuju tidak harus mengajar di PKPBA saja.
Tabel 19: Dengan berstatus dosen PNS, maka saya bekerja di kampus minimal antara 6 - 8 jam setiap hari
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 14 20 70%
Tidak setuju 0 20 0
Sangat setuju 2 20 10%
Ragu-ragu 4 20 20%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pendapat mereka tentang jam kerja PNS antara 6-8 jam tiap hari secara skala prioritas 14:20X100%=70% dengan katagori setuju ( 14 0rang ), 2:20X100%=10%,katagori sangat setuju ( 2 Orang ), 4:20X100%=20%,katagori ragu-ragu ( 4 Orang ).
Kesimpulan:
kebanyakan mereka ( 80% ) dosen PNS setuju jam kerja PNS antara 6-8 jam tiap hari.
Tabel 20: Dengan berstatus dosen PNS, maka saya harus menempuh studi yang lebih tinggi lagi baik S-2/ S-3
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 11 20 55%
Tidak setuju 0 20 0
Sangat setuju 9 20 45%
Ragu-ragu 0 20 0
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pendapat mereka bahwa PNS harus menempuh studi yang lebih tinggi lagi baik S-2/ S-3 secara skala prioritas 11:20X100%=55% dengan katagori ragu-ragu ( 11 0rang ), 9:20X100%=45%,katagori setuju ( 9 Orang ).
Kesimpulan:
100% mereka dosen PNS setuju harus menempuh studi yang lebih tinggi lagi baik S-2/ S-3.
Tabel 21: Saya sangat suka bekerja sesuai dengan kwalifikasi profesi dan potensi yang saya miliki
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 9 20 45%
Tidak setuju 0 20 0
Sangat setuju 11 20 55%
Ragu-ragu 0 20 0
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pendapat mereka dosen PNS harus bekerja sesuai dengan kwalifikasi potensi dan profesinya secara skala prioritas 9:20X100%=45% dengan katagori setuju ( 9 0rang ), 11:20X100%=55%,katagori sangat setuju ( 6 Orang ).
Kesimpulan:
100% mereka dosen PNS setuju bekerja sesuai dengan kawalifikasi potensi dan profesiyang dimliki.
Tabel 22: Gaji yang tinggi menurut saya sangat efektif untuk meningkatkan etos kerja
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 9 20 45%
Tidak setuju 0 20 0
Sangat setuju 10 20 50%
Ragu-ragu 1 20 5%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pendapat mereka PNS bahwa gaji merupakan sarana efektif untuk meningkatkan etos kerja secara skala prioritas 9:20X100%=45% dengan setuju ( 9 0rang ), 10:20X100%=50%,katagori sangat setuju ( 10 Orang ), 1:20X100%=5%,katagori ragu-ragu ( 1 Orang ).
Kesimpulan:
kebanyakan mereka dosen PNS dulu setuju bahwa gaji merupakan sarana efektif untuk meningkatkan etos kerja.
Tabel 23: Semangat kerja saya dipengaruhi oleh ajaran agama islam bukan dari pimpinan
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 14 20 70%
Tidak setuju 0 20 0
Sangat setuju 4 20 20%
Ragu-ragu 2 20 10%
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pendapat mereka mengenai semangat kerjanya dipengaruhi oleh ajaran agama bukan dari pimpinan secara skala prioritas 14:20X100%=70% dengan katagori setuju ( 14 0rang ), 4:20X100%=20%, katagori sangat setuju ( 4 Orang ), dan 2:20X100%=10%,katagori ragu-ragu ( 2 Orang ).
Kesimpulan:
kebanyakan mereka dosen PNS ( 80% ) setuju Semangat kerjany dipengaruhi oleh ajaran agama islam bukan dari pimpinan.
Tabel 24: Seluruh PNS harus menjalankan Tridarma Perguruan tinggi
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 12 20 60%
Tidak setuju 0 20 0
Sangat setuju 8 20 40%
Ragu-ragu 0 20 0
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pendapat mereka bahwa seluruh PNS harus menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi secara skala prioritas 12:20X100%=60% dengan katagori setuju ( 12 0rang ), dan 8:20X100%=40%, katagori sangat setuju ( 8 Orang ).
Kesimpulan:
mereka dosen PNS ( 100% ) setuju semua PNS harus melakukan Tridharma Perguruan Tinggi.
Tabel 25: Seluruh PNS harus gemar melakukan Penelitian
jumlah
Pilihan Jawaban Jawaban Sampel Prosentase Ket.
Setuju 13 20 65%
Tidak setuju 0 20 0
Sangat setuju 7 20 35%
Ragu-ragu 0 20 0
Jumlah 20
100%

Keterangan:
pendapat mereka bahwa seluruh PNS harus melakukan penelitian secara skala prioritas 13:20X100%=65% dengan katagori ragu-ragu ( 13 0rang ), 7:20X100%=35%,katagori sangat setuju ( 7 Orang ).
Kesimpulan:
seluruh PNS setuju harus melakukan penelitian.
4. Kesimpulan
Bertitik tolak pada permasalahan pokok pada penelitian ini, didasarkan pada fakta lapangan dan dianalisa dengan landasan teori, maka dapat disimpulkan hal-hal berikut:
1. Ada korelasi positip pengangkatan status PNS terhadap etos kerja dosen PKPBA STAIN Malang angkatan 2000.
2. Etos kerja yang dimaksud pada aspek kedisiplinan, persiapan mengajar, membuat media pengajaran, semangat studi lanjut, semangat penelitian dan melakukan Tridharma Perguruan Tinggi.








DAFTAR PUSTAKA

Djumhur, 1975, Bimbingan dan penyuluhan di sekolah, Bandung: CV Ilmu
Suharsimi Arikunto, 1989, Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktis, Jakarta: Bina Aksara.
Sutrisno Hadi, 1989,Metodologi Research I dan II, Yogyakarta: Andi Ofset
Winarno Surahmad, 1985, Pengantar penelitian Ilmiah, Bandung: Tarsito
Sudiman, 2000, Kepegawaian, LAN RI
Pedoman Kepegawaian, STAIN Malang

0 komentar:

إرسال تعليق

Comment here

My Famly

About This Blog

My Activity

Blog Archive

  © Blogger template The Professional Template II by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP